Berita Terkini

Sosok Inspiratif Budi Kitrina, Polwan Polresta Cirebon Jago Karate dengan Segudang Prestasi

Polisi wanita (Polwan) Polresta Cirebon bernama Bripda Budi Kitrina berhasil membuat instansi Polri bangga karena segudang prestasinya di du...

Postingan Populer

Kamis, 26 Januari 2023

Cegah Lumpy Skin Disease, Babinsa Dampingi Pemberian Vaksin Pada Ternak Sapi


Sragen, Serda Eko Wahyudi Babinsa DS. Juwok angggota Koramil-13/ Sukodono Kodim 0725/Sragen melaksanakan pendampingan vaksinasi hewan ternak (sapi) guna mengatasi mewabahnya Penyakit kulit infeksi yang di sebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) di wilayah Desa Juwok Kec Sukodono. 
Adapun jumlah dosis vaksin sebanyak 50 dosis dengan rincian Dusun Juwok 30 sapi, Dusun Kedungpring 20 sapi., Jum'at ( 27/01/2023 ) 

Lumpy Skin Disease (LSDV) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain seperti kambing dan domba.

Menurut Serda Eko Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine. Secara tidak langsung, penularan terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik. Penularan secara mekanis terjadi melalui vektor yaitu nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys sp, Haematopota spp, Hematobia irritans), migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).

" Gejala klinis LSD dipengaruhi oleh umur, ras dan status imun ternak. Tanda klinis utama LSD adalah lesi kulit berupa nodul berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki dan ekor " terangmya. 

Pada kasus berat nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. Munculnya nodul ini biasanya diawali dengan demam hingga lebih dari 40.5oC. Nodul pada kulit tersebut jika dibiarkan akan menjadi lesi nekrotik dan ulseratif. Tanda klinis lainnya yaitu lemah, adanya leleran hidung dan mata, pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis, serta dapat terjadi oedema pada kaki. Selain itu, LSD juga dapat meyebabkan abortus, penurunan produksi susu pada sapi perah, infertilitas dan demam berkepanjangan.

(Agus)

0 comments:

Posting Komentar

Harus bersifat membangun