Cirebon – Polresta Cirebon menggelar pembukaan kegiatan Pesantren Kilat dan Ekonomi Kreatif untuk Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang berlangsung di Aula Pesat gatra Mapolresta Cirebon. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., didampingi oleh Wakapolresta Cirebon, AKBP Imara Utama, S.H., S.I.K., M.H. serta dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari berbagai instansi.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain KH. M. Arif Suhartono (Kang Tono), Da'i Kamtibmas Polresta Cirebon, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon H. Ronianto, S.Pd., M.M., Kepala Dinas Ketahanan Pangan Drs. Erus Rusmana, Kadis Ketenagakerjaan Novi Hendrianto, S.STP., M.M., serta perwakilan dari KCD Provinsi Jawa Barat dan KPAID Kabupaten Cirebon. Selain itu, hadir pula PJU Polresta Cirebon, Kapolsek Jajaran, Perwira Polresta Cirebon, personil Polresta, dan 56 Anak yang Berhadapan dengan Hukum beserta orang tua mereka.
Kegiatan ini dimulai dengan registrasi dan pengecekan kesehatan peserta, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan resmi yang dipimpin oleh Kapolresta Cirebon. Setelah itu, para peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya diikuti dengan penyematan kaos pelatihan oleh Kapolresta Cirebon sebagai simbol dimulainya kegiatan.
Dalam sambutannya, Kapolresta Cirebon menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembinaan dan pelatihan kepada anak-anak yang selama ini berhadapan dengan hukum, agar mereka tidak lagi terjerumus dalam perilaku negatif. Kapolresta berharap mereka bisa tumbuh menjadi generasi muda yang lebih baik, siap menghadapi tantangan masa depan, dan berperan aktif dalam membangun bangsa.
"Kami ingin mereka menjadi generasi emas yang bukan hanya berprestasi di bidang pendidikan, tetapi juga memiliki kesadaran hukum yang tinggi dan keterampilan dalam ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan," ujar Kombes Pol Sumarni dalam sambutannya. Senin (20/01/2025).
Kegiatan ini dirancang untuk berlangsung selama lima hari, mulai 20 hingga 24 Januari 2024, dan akan mencakup berbagai materi yang bermanfaat. Di pagi hari, peserta akan mendapatkan pencerahan mental dan perilaku, di siang hari diberikan pelatihan kesadaran hukum, serta di sore hari akan dilatih dalam ekonomi kreatif dan ketahanan pangan. Malam harinya, peserta juga akan diberikan kegiatan untuk memperdalam iman melalui pengajian.
Dalam acara tersebut, Ustadz H.Muhammad Nur Maulana turut memberikan tausiyah yang penuh motivasi dengan harapan dapat membimbing para ABH untuk menjadi pribadi yang lebih baik, menjauhi perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, serta mengingatkan pentingnya nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, anak-anak yang berhadapan dengan hukum dapat terhindar dari pengaruh negatif dan menjadi pribadi yang lebih baik, serta siap untuk berkontribusi positif bagi masyarakat. Pembukaan acara ditutup dengan doa dan harapan agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan memperoleh manfaat maksimal.
Dengan adanya kegiatan ini, Polresta Cirebon berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencegah kejahatan dan membantu anak-anak berhadapan dengan hukum untuk kembali ke jalur yang benar serta mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih cerah.
Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh agama, Rektor UMC, kepala dinas, dan KCD. Materi yang diberikan mencakup pencerahan mental dan perilaku, pelatihan ekonomi kreatif, pembelajaran ketahanan pangan, serta kegiatan keagamaan untuk mempertebal keimanan para peserta.
Kadisdik Kabupaten Cirebon, Ronianto, mengapresiasi langkah Polresta Cirebon dalam menyelenggarakan program ini.
"Kami berharap kegiatan ini bisa meredam perilaku negatif anak-anak yang sebelumnya terlibat persoalan hukum. Kami juga akan terus menggalakkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah agar anak-anak memiliki penyaluran aktivitas yang positif," ungkapnya.
Senada dengan itu, Abdul Fatah, staf ahli kebijakan KCD, mendukung penuh program ini. "Program ini mengintegrasikan nilai akademis, keimanan, dan pembentukan karakter. Dengan adanya pelatihan ekonomi kreatif, diharapkan anak-anak dapat mengembangkan diri secara positif sehingga terhindar dari perilaku destruktif," ujarnya.
Kegiatan pesantren kilat dan pelatihan ini berlangsung selama lima hari. Anak-anak yang mengikuti program diimbau untuk serius dalam menyerap materi yang diberikan demi kebaikan dan masa depan mereka. (Pa Dodo)
0 comments:
Posting Komentar
Harus bersifat membangun