Dalam upaya menciptakan situasi yang aman dan kondusif selama peringatan Wafat Yesus Kristus tahun 2025, Polres Wonosobo mengerahkan 265 personel untuk melakukan pengamanan kegiatan ibadah Paskah di seluruh wilayah Kabupaten Wonosobo. Pengamanan berlangsung selama lima hari, terhitung sejak tanggal 17 hingga 21 April 2025, dan mencakup baik wilayah yang terdapat gereja maupun yang tidak.
Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, S.I.K., M.M., menjelaskan bahwa seluruh personel mendapatkan arahan teknis dalam Apel Kesiapan dan Arahan Awal Penugasan, dengan penekanan pada tindakan yang humanis, profesional, dan responsif. Cara bertindak di lapangan meliputi pengaturan lalu lintas, penjagaan lokasi ibadah, patroli, monitoring situasi, deteksi dini, hingga pelaksanaan tindakan Kepolisian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Selain dari unsur Kepolisian, pengamanan juga didukung oleh unsur internal gereja, perangkat desa setempat, dan TNI. Keterlibatan lintas sektor ini menjadi bentuk nyata sinergi tiga pilar dan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan selama kegiatan keagamaan berlangsung.
Di wilayah Kecamatan Kaliwiro, pengamanan dilakukan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bajem Winongsari, Desa Winongsari, oleh jajaran Polsek Kaliwiro yang dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Susanto. Ibadah Paskah dengan tema "Salib adalah Jalan Baru" itu dipimpin oleh Pendeta Maidharma Sibua dan diikuti sekitar 40 jemaat.
"Kami merasa aman dan nyaman dengan pengamanan yang dilakukan oleh Kepolisian bersama aparat desa dan TNI. Terima kasih atas atensinya," ujar Pendeta Maidharma saat ditemui seusai ibadah.
Sementara itu, Kapolres Wonosobo bersama Kabag Ops, Kasat Lantas, dan Kasat Binmas turut melakukan pemantauan langsung ke sejumlah gereja di wilayah kota dan kecamatan. Kehadiran pimpinan Polres di lapangan menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam menjamin kebebasan beragama dan memberikan rasa aman bagi seluruh jemaat.
"Pengamanan tidak hanya menyasar gereja, tetapi juga seluruh wilayah kabupaten, termasuk yang tidak memiliki gereja, sebagai langkah deteksi dini dan mencegah potensi gangguan kamtibmas maupun isu-isu SARA," ungkap Kapolres.
Kapolres juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Wonosobo untuk tetap menjaga kerukunan dan keharmonisan antarumat beragama. "Kami mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya serta aktif melapor jika menemukan hal-hal mencurigakan di lingkungan masing-masing," tegas AKBP Kasim.
Dengan pengamanan yang menyeluruh, terkoordinasi, dan melibatkan seluruh komponen masyarakat, Polres Wonosobo berharap perayaan Paskah 2025 dapat berlangsung dengan aman, damai, dan penuh khidmat. Ini sekaligus menjadi wujud nyata peran Polda Jawa Tengah dalam menjaga stabilitas dan keberagaman melalui pendekatan yang profesional dan bersinergi.
(Yudhi)
0 comments:
Posting Komentar
Harus bersifat membangun