Blitar, - Dalam perjalanan kariernya di lingkungan TNI, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengaku sudah pernah mengunjungi lebih dari 30 negara di dunia.
“Selama saya berdinas di TNI, saya sudah ke luar negeri lebih dari 30 negara. Kalian tahu modalnya apa, saya hanya bisa bahasa Inggris dan logat Madura. Alhamdulillah jadi langganan sebagai delegasi atau perwakilan TNI ke luar negeri,” katanya saat melakukan Kunker bersama Ketua Persit KCK PD V/Brawijaya Ny. Shally Farid Makruf di Yonif 511/DY, Kota Blitar, Rabu (25/1/2023).
Dalam arahannya kepada prajurit dan Persit dari Yonif 511/DY dan Kodim 0808/Blitar itu, Mayjen Farid Makruf pun mengungkapkan, visi dan misinya menjabat Pangdam V/Brawijaya yakni hanya meneruskan saja. Mulai dari meneruskan visi dan misi Presiden, Panglima TNI dan Kasad.
Untuk itu, berbagai hal mendasar menjadi poin utama perhatiannya sebagai Pangdam. Mulai dari peningkatan Sumber Daya Manusia, kesiapan operasi, pembenahan organisasi, dan melaksanakan sinergitas dengan komponen bangsa lainnya.
Dan tak kalah pentingnya, dirinya pun mengingatkan dan menekankan, supaya prajuritnya dapat senantiasa hadir untuk membantu mengatasi setiap kesulitan masyarakat.
“Menjadi solusi di masyarakat itu adalah tugas utama dan keberhasilan kita, khususnya dalam bertugas di wilayah. Kita terjun ke masyarakat, tahu permasalahannya apa dan di situlah kita untuk memberikan solusi,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pangdam memerintahkan mereka untuk mendata masyarakat yang kondisinya tertinggal atau tidak mampu. “Data yang termiskin, kumuh, gak ada air, jalan, jembatan, nanti saya ke sana. Kalau perlu saya nginap dan mandi di sana, agar tahu kesulitan mereka. Nanti saya lapor ke Pemda setempat agar dibuatkan program,” tegasnya.
Mengenai kesejahteraan prajurit dan keluarga, Pangdam ingin, apapila ada yang sakit dapat segera berobat dan diperhatikan. “Kalau merasa sakit segera berobat. Untuk yang sakit, terutama sakit menahun dijenguk gantian. Satu jiwa, satu korsa itu bentuk kepedulian kita yang dididik saling membantu sesama sejak awal,” katanya.
Menyinggung kerawanan bencana alam saat ini, dia berpesan, supaya tidak perlu panik dan amankan keluarga terlebih dulu. Baru melakukan upaya observasi, lokalisir, membuat dapur umum, dan melakukan pertolongan kepada masyarakat sekitar dan terdampak.
Khusus kepada prajurit Yonif 511/DY yang saat ini sebagai unsur tinggal, karena sebagian besar rekan-rekannya sedang bertugas di Papua, Pangdam meminta kepada mereka untuk menjaga dan membersihkan segala sarana dan prasarana serta materiel yang dimiliki.
“Barak baru direnovasi dengan kualitas bagus. Tempati, pelihara, bersihkan, jangan perlengkapan yang ada, sarana prasarana rusak atau berkarat, karena tidak dipakai dan kurang peduli. Terutama Alutsista, dibersihkan dan dicek,” terangnya.
Sedangkan kepada Persit Yonif 511/DY, khususnya yang ditinggal tugas suaminya, Jenderal Bintang 2 itu berpesan, agar berhati-hati dalam menggunakan medsos dan fokus mengurus keluarga.
“Ibu-ibu ditinggal tugas harus sabar. Terutama pengantin baru, jangan gara-gara main medsos tambah masalah. Jangan main tik-tok atau buat konten yang aneh-aneh. Tetap fokus urus anak, jangan ada stunting, demi gizi jangan dieman gajinya,” katanya.
Memasuki tahun politik jelang Pemilu 2024, Pangdam juga mewanti-wanti kepada Persit untuk tidak memanfaatkan fasilitas dan membawa-bawa organisasi atau profesi suami mereka yang sebagai prajurit.