Kabupaten Cirebon, - Stop Perkawinan Anak Jawa Barat salah satunya terkait pernikahan usia dini perlu mendapatkan perhatian " jadi pencegahan perkawinan anak dapat dilakukan sedini mungkin misalnya melalui peran aktif orang tua dalam melakukan pendampingan terhadap anak - anaknya " tegasnya.
Motivator Ketahanan Keluarga ( Motekar ) kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon menggelar sosialisasi program Stop Perkawinan Anak Jawa Barat ( Stopan Jabar ) di desa Danawinangun, Selasa, ( 15/10/24 ).
Kegiatan sosialisasi program Stopan Jabar dihadiri Kuwu desa Danawinangun Maman Sukarman, Ketua TP. PKK desa Danawinangun Suherti Kusumawati, perwakilan UPTD P5A kecamatan Klangenan, Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Klangenan, perangkat desa, kader Posyandu dan kader PKK.
Ketua TP. PKK desa Danawinangun Suherti Kusumawati sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi program Stopan Jabar " saya mengucapkan terima kasih kepada UPTD P5A kecamatan Klangenan khususnya kepada motivator ketahanan keluarga ( Motekar ) yang telah menggelar sosialisasi ini di desa Danawinangun karena tujuan dari sosialisasi program ini, menurut saya sangat baik yaitu untuk menekan atau mencegah perkawinan anak di Jawa Barat " ucapnya pada SERGAP TARGET.
Saya mengajak mari kita bersama - sama khususnya kepada orang tua untuk selalu memberikan pendampingan dan mengedukasi anak - anaknya tentang bahaya pergaulan bebas saat ini " mudah - mudahan dengan sosialisasi program Stopan Jabar khususnya di desa Danawinangun dapat memberikan dampak positif dan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai upaya penurunan jumlah perkawinan anak di Jawa Barat " kata Suherti Kusumawati.
Saya sebagai Ketua TP. PKK desa Danawinangun meminta kepada para peserta yang hadir, setelah mengikuti kegiatan sosialisasi program Stopan Jabar bisa menjadi pelopor untuk mensosialisasikan Stop Perkawinan Anak di Jawa Barat salah satunya di desa Danawinangun, tutupnya.
Sementara itu Kuwu desa Danawinangun Maman Sukarman menjelaskan bahwa anak di bawah umur menjadi korban pernikahan dini dampaknya sangat besar, mulai dari kesehatan yang terancam hingga peluang pendidikan yang hilang " pernikahan dini seringkali menyebabkan anak - anak ini kehilangan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak, mereka harus bekerja atau mengurus rumah tangga, dan ini membatasi peluang mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik " ungkapnya.
kegiatan ini bertujuan juga untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat " pernikahan dini adalah masalah serius yang dapat mengancam masa depan anak - anak kita pada usia muda, kehilangan hak mereka untuk pendidikan dan masa kecil yang bahagia " jelasnya.
Pencegahan pernikahan dini memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, salah satunya melalui program Stopan Jawa Barat karena hal ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya pernikahan dini dan pentingnya pendidikan untuk anak - anak, tandas Kuwu Maman Sukarman.
Sosialisasi Stopan Jabar dapat membantu orang tua memahami pentingnya menunda pernikahan dan mempersiapkan masa depan anak - anak dengan lebih baik " sebagai orang tua, kita harus memberikan dukungan penuh kepada anak - anak kita untuk mengenyam pendidikan setinggi - tingginya dan menjalani masa kecil mereka dengan bahagia, berikan mereka kesempatan untuk bermimpi dan mencapai cita - cita " ujarnya.
Mari bergandengan tangan untuk mensukseskan program Stopan Jabar " anak - anak adalah masa depan bangsa, lindungi mereka dari pernikahan dini, berikan mereka kesempatan untuk belajar, bermain, dan meraih mimpi mereka, Alhamdulillah kegiatan sosialisasi program Stopan Jabar di desa Danawinangun terlaksana dengan antusias dan lancar " pungkas Kuwu Maman Sukarman.( (BABIL) )